Hari Minggu tanggal 24 Agustus 2025 ratusan orang ( hingga ribuan ) melakukan aksi jalan kaki bersama dari Gedung Sate menuju titik kumpul akhir persis depan gerbang masuk Gedung Merdeka. Sambil duduk nyantei di kursi samping kanan Gedung Merdeka, kami berbincang ringan. Seorang ibu lanjut usia kisaran 60 tahun -an dari sekian ratus/ribu orang yang datang ke lokasi.

MENCACI MAKI, MENGUTUK DAN BENCI YAHUDI/ISRAEL/AMERIKA Pasti siapapun orang normal tidak suka bahkan benci sampai mengutuk tindakan brutal yang telah dan sedang Yahudi/Israel atas pembiaran Amerika Serikat membunuh bangsa Palestina. Namun, sungguh ada yang aneh bagi bangsa Indonesia, terutama yang benci pada mereka. Media atau alat yang mereka gunakan untuk membenci dan mengutuk perbuatan jahat Yahudi Israel atas dukungan Amerika Serikat entah sadar atau tidak entah tahu atau tidak entah sengaja atau tidak

Justru setiap sa'at berdonasi menyumbang duit pada mereka ( Amerika Serikat, Yahudi - Israel ) Hari ini kita semua pasti menggunakan _handphone_ HP dan tentu saja harus ber- kuota dan ber- pulsa. " Teh, pembuat HP dan pemilik perusahaan nya siapa ? " " Pemilik perusahaan Kuota nya siapa ? " " Apakah ada orang Islam/Muslim ? " saya akhiri, " Kan, semua non Muslim ( kafir ? ) ! " So, mereka para pemilik dan pencipta HP dan Kuota/Pulsa hanya senyam senyum saja ketika kita semua mencaci maki dan mengutuk tindak laku Yahudi - Israel dan Amerika Serikat.

" APA ATUH YANG HARUS KITA LAKUKAN ? " Itu pertanyaan akhir Perempuan lanjut usia itu. Saya jawab " Hanya satu : Pekprek dan jangan gunakan handphone/HP serta jangan beli kuota/pulsa " " Cukup satu bulan saja, pasti mereka bangkrut dan hancur. "

Masalah utamanya adalah " Apakah anak dan cucu Teteh ( perempuan lansia ) setuju dan mau lakukan itu ? " Perempuan lanjut usia itu pun bingung dan tidak bisa mikir panjang, hanya berkata pelan dan lirih " Iya yah !? " [ tanda " ! " sebagai isyarat setuju, tanda " ? " sebagai simbolisasi dari multi bingung tak berujung ] Obrolan ringan renyah dari Serambi Gedung Merdeka Jalan Asia Afrika Kota Bandung.

Bandung, Minggu, 24 Agustus 2025

Muhammad Zaki Mubarrok

CEO CJI

Citizen Journalism Interdependen